Kurang
dari satu dekade, kita sudah menjadi manusia yang kecanduan teknologi.
Sayangnya, tubuh kita lambat mengimbanginya. Makin banyak kita
menggunakan gadget, makin banyak pula stres yang dialami tubuh.
Hal
tersebut karena kita jadi makin malas bergerak dan menghabiskan banyak
waktu di depan layar. Akibatnya sudah bisa diduga, kesehatan yang jadi
korbannya.
Rata-rata seseorang mengetik 50-70 tombol
di gadget permenit, 7 jam sehari, 5-6 hari seminggu, dan 4 minggu
perbulan. Ini berarti rata-rata kita mengetik 600.000 tombol perbulan
dalam postur tubuh yang menghasilkan sakit kepala, leher pegal, sakit
punggung, dan bahu kencang. Belum termasuk sendi di tangan, jari, kaki,
dan sikut.
Postur tubuh yang buruk akan menyebabkan
stres dan stres juga berkontribusi pada postur yang buruk. Kepala
manusia memiliki bobot sekitar 5,4 kilogram dalam kondisi seimbang di
atas tulang belakang.
Ketika leher kita condong ke
depan dan menunduk saat asyik dengan gadget, bobot kepala naik sehingga
beban leher dan tulang belakang lebih besar. Pada penambahan sudut 15
derajat, tulang leher harus menahan beban sekitar 12,2 kg. Di sudut 30
derajat bebannya naik lagi berkali-kali lipat dan seterusnya.
Otot
trapezius di leher kemudian berusaha mengompensasi beban tersbeut
sehingga berpengaruh pada otot punggung. Kerja berlebihan otot punggung
ini akan membuat otot perut menjadi lemah sehingga berpengaruh pada
napas kita. Para ahli mengatakan, efek dominio ini akan mengurangi
kapasitas paru sampai 30 persen dan ini menyebar ke seluruh bagian
tubuh.
"Ini adalah beban yang dihasilkan dari
menatap gadget seperti yang dilakukan jutaan orang di duna setiap jam
setiap hari. Tengok sekeliling Anda, kini kepala semua orang menunduk,"
kata Kenneth K Hansraj, kepala bedah leher dari New York Spine Surgery
and Rehabilitation Clinic.
Jenis postur yang sering
disebut juga dengan "text neck" (posisi menunduk menatap layar) bisa
menyebabkan degenerasi persendian, bahkan operasi. Semua itu menambahkan
stres pada tubuh.
Yang terbeban berat sebenarnya
bukan hanya leher dan tulang belakang, jari-jari kita juga dipakai
berlebihan sehingga lama kelamaan akan mengalami peradangan.
Tubuh
manusia sebenarnya didesain untuk berdiri kuat dan tegak, tanpa beban.
Postur yang buruk akan menyebabkan sakit punggung dan masalah
pencernaan.
Bagian pinggul dan kaki tidak cukup
berkaitan dengan gravitasi untuk menghasilkan cairan synovial untuk
melumasi sendi kita. Limpa melambat. Darah yang kekurangan oksigen juga
tidak bisa dipompa dengan baik ke paru-paru.
Pengaruh yang tidak disadari lainnya adalah gangguan tidur sehingga kemampuan memori terganggu dan energi vital kita berkurang.
Postur
tubuh yang buruk juga dikaitkan dengan gangguan migren, masalah saraf,
gangguan pada pencernaan, depresi, dan penyakit jantung.
Karena
itu, perbaiki postur tubuh Anda. Atur meja kerja agar layar monitor
sejajar dengan pandangan mata. Ambil jeda untuk menarik napas panjang
dan hentikan kesibukan Anda di gadget setiap satu jam sekali untuk
berjalan sebentar dan melemaskan otot-otot.
(Lusia Kus Anna/Sumber: Kompas.com)